You are currently viewing Bersalingsilang, Saling Tukar Pakai Pakaian Menuju Gaya Hidup Berkelanjutan

Bersalingsilang, Saling Tukar Pakai Pakaian Menuju Gaya Hidup Berkelanjutan

Sejak manusia mengenal pakaian sebagai penutup tubuh dari terpaan cuaca, panas atau dingin, kita tahu sebagai bagian dari kebutuhan primer. Kebutuhan primer adalah sandang-pangan-papan. Sandang dulu, baru pangan. Begitu pentingnya pakaian sebagai langkah kita menutup aurat, yang membedakan kita dengan mahluk Tuhan lainnya.

Zaman dulu nenek atau ibu kita rata-rata bisa menjahit dan mereka bisa menjahitkan pakaian untuk anggota keluarga mereka. Kemudian kita mengenal mode dan fashion dan perusahan garment pun dengan produksi pakaian massal mendistribusikan pakaian siap pakai ke pasar, toko, dan departemen store.

Apa Itu Fast Fashion

Pakaian ternyata dalam perjalanan waktu berkembang menjadi industri fashion termasuk diantaranya adalah industri fast fashion.
Fast fashion adalah istilah yang digunakan dalam industri tekstil untuk menggambarkan produksi pakaian dengan cepat dan dalam jumlah banyak untuk mengikuti tren mode terkini. Produk-produk fast fashion biasanya dijual dengan harga yang relatif murah dan sering kali didesain untuk hanya dipakai dalam waktu singkat.

Ciri-ciri Utama Fast Fashion

  • Produksi cepat: Pakaian dirancang dan diproduksi dalam waktu singkat untuk segera mengikuti tren terbaru.
  • Harga murah: Produk-produk fast fashion biasanya dijual dengan harga yang sangat terjangkau.
  • Kualitas rendah: Bahan yang digunakan seringkali berkualitas rendah dan tidak tahan lama.
  • Tren yang cepat berganti: Model pakaian terus berganti dengan cepat, mendorong konsumen untuk terus membeli pakaian baru.

Dampak Negatif Fast Fashion

limbah pakaian/tekstil, sumber: pexels

Produksi massal dan konsumsi yang tinggi menyebabkan peningkatan limbah tekstil yang sulit terurai. Jumlah penduduk lebih dari 200 juta jiwa dan memiliki industri fashion yang produktif, Indonesia memproduksi limbah tekstil sebanyak 2,3 juta ton yang 80% di antaranya berakhir di tempat pembuangan akhir sampah.

Di seluruh dunia, limbah tekstil merupakan penyumbang polusi lingkungan terbesar kedua sesudah limbah plastik.
Proses produksi tekstil menghasilkan limbah berbahaya yang mencemari air dan udara. Misalnya, diperlukan sekitar 2.700 liter air untuk membuat satu kaos katun.
Pembuatan pakaian juga menggunakan bahan kimia yang dapat mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.

Industri fashion juga menyumbang sekitar 10% dari emisi karbon global. Proses produksi, transportasi, dan pembuangan pakaian di tempat sampah terbuka semuanya berkontribusi terhadap emisi gas rumah kaca.
Pekerja di industri tekstil seringkali bekerja dalam kondisi yang tidak aman dan dengan upah yang rendah. Sedangkan di sisi lain, fast fashion mendorong pola konsumsi yang berlebihan dan tidak berkelanjutan.

READ  Ide Mix & Match Warna Fashion Agar Tampil Lebih Gaya

Saling Tukar Pakai Pakaian

bersalingsilang free market
bersalingsilang

Baru-baru ini di Carstensz Mall, Kelapa Gading, diadakan sebuah free market dengan tagar #SalingSilang. Sebetulnya acara ini sudah digelar beberapa kali yang diinisiasi oleh Lyfe with Less. SSFM (Saling Silang Free Market) ini merupakan pasar gratis yang memberikan kesempatan ke pengunjung untuk memberi dan mengadopsi barang bekas layak pakai ke/dari pengunjung lainnya.

Jadi setiap harinya pengunjung bisa membawa 5 sampai 7 barang untuk dikurasi, dan setelahnya pengunjung akan mendapatkan maksimal 5 token sebagai alat tukar untuk mengadopsi barang milik pengunjung lainnya. Bisa saja pada kesempatan tersebut ada influencer atau artis yang menghibahkan barang preloved mereka.

Bersalingsilang atau tren saling tukar pakai pakaian atau barang preloved ini mungkin belum biasa bagi yang tidak biasa. Mungkin ada yang kurang nyaman memakai baju bekas orang lain.
Nah, di sinilah pentingnya kurasi, jadi yang dihibahkan harus benar-benar pakaian layak pakai dan bersih. Iya kalik, kita engga mau memakai lagi sebuah baju karena butut, ya jangan diikutsertakan pada event #SalingSilang seperti ini.

Baju butut mah dihancurkan saja. Ada kok lembaga nirlaba yang memang menerima pakaian tak layak pakai seperti ini untuk diolah menjadi produk lain, seperti: insulasi, pengisi boneka, pengisi sofa, dan lain-lain.

Program #SalingSilang merupakan langkah kecil untuk mengurangi konsumsi fast fashion dan membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Penutup

Fast fashion memang menawarkan kemudahan dan aksesibilitas, namun dampak negatifnya terhadap lingkungan dan sosial sangat besar. Dengan memilih alternatif yang lebih berkelanjutan, kita dapat berkontribusi dalam menjaga lingkungan dan mendukung produksi yang lebih adil.

Langkah menghindari fast fasion antara lain:

  • Membeli pakaian bekas: Membeli pakaian bekas adalah cara yang baik untuk mengurangi limbah tekstil dan mendapatkan pakaian unik dengan harga yang lebih terjangkau.
  • Mendaur ulang pakaian: Memperbaiki atau mengubah pakaian (upcycling fashion) yang sudah ada dapat memperpanjang umur pakai pakaian.
  • Membeli pakaian berkualitas: Memilih pakaian yang terbuat dari bahan alami dan diproduksi dengan proses yang ramah lingkungan.
  • Menyewa pakaian: Menyewa pakaian untuk acara khusus dapat menjadi alternatif yang lebih berkelanjutan daripada membeli pakaian baru.

Gaya hidup #SalingSilang merupakan saling tukar pakai pakaian yang merupakan gaya hidup berkelanjutan untuk menjaga dan melindungi bumi dari dampak polusi berkepanjangan akibat limbah tekstil.

Buat kalian yang tertarik untuk menghibahkan pakaian layak pakai atau mengikuti tren #SalingSilang ikuti terus informasi dari IG @salingsilang dan @lyfewithless.

Semoga bermanfaat.

admin

cumabelajar.com mengulas tentang belajar bisnis, fashion, gaya hidup, kuliner, properti, tips sederhana untuk keluarga, dan hal-hal baru yang mudah dipelajari.

This Post Has 7 Comments

  1. Dyah Kusuma

    Menarik programnya, tapi belum banyak sepertinya. Ga nyangka kalau limbah tekstil ada di urutan kedua setelah plastik, berarti banyak banget ya limbah tekstil ini
    Mau ikutan programnya nih. Saya juga sudah mulai mengurangi beli baju, kecuali untuk kiddos yang cepat banget rusak atau tidak cukup

  2. Mutia Ramadhani

    Konsep #SalingSilang ini keren banget! Aku suka banget idenya untuk berbagi barang preloved, apalagi kalau bisa ngurangi limbah tekstil yang selama ini jadi masalah besar. Jadi penasaran, gimana sih proses kurasi barangnya? Apa ada standar khusus untuk memastikan barang yang diadopsi tetap berkualitas? Aku juga suka banget kalau acara ini bisa mempertemukan komunitas yang peduli lingkungan. Kalau ada influencer atau artis yang ikutan hibah barang, pasti makin seru deh! Btw, next event-nya kapan lagi? Aku mau coba ikutan, siapa tahu dapat barang kece sambil bantu jaga bumi. Terima kasih udah share info menarik ini.

  3. Diah Alsa

    bagus nih kalau kegiatan seperti ini bisa diadakan di seluruh kota, orang jadi bisa saling tukar pakai pakaian juga dong ya.
    saya lho dengan senang hati kalau dapat baju hibah, apalagi kalau masih kelihatan baru gitu kadang kan ya orang beli baju itu hanya karena lapar mata aja padahal sebenarnya gak butuh-butuh amat sih.

  4. Muhammad Rifqi Saifudin

    Aku sekarang makin aware sama fast fashion ini. Aku taunya selamat ini cuma bisa donasi, ternyata Ada juga ya event semacam ini. Ini Keren sih, jadi gak sekadar membantu mengurangi limbah tapi juga buat yang pengen baju berbeda bisa didapat tanpa menambah limbah

  5. Mas Padil

    Fast fashion punya dampak yang mengerikan juga ya..nggak kebayang sampah pakaian kita yang akan terbuang dalam waktu singkat. Sering sih seperti ini. Biasanya seragam kegiatan. Dibuat asal2an. Kejar tayang saja. Akhirnya jadi sampah. Salingsilang gerakan keren.. mudah-mudahan semakin banyak yang teredukasi. Pengen gabung nih.

  6. Aisyah Dian

    Menarik programnya semoga diadopsi oleh kota lain juga ya, keren banget apalagi ada yang dari artis/influencer juga ya

  7. I n n a

    mau banget nih ikutan mendonasikan baju biar nggak jadi sampah nih .

Tinggalkan Balasan