Berkembangnya kopi asli Indonesia justru berawal dari perkebunan-perkebunan kopi yang dikembangkan oleh Pemerintah Kolonial Hindia Belanda. Waktu itu di abad ke-17 Belanda awalnya membawa kopi jenis arabika dari Malabar, India, ke pulau Jawa, kemudian dibudidayakan. Budaya kopi pertama dilakukan di Kedawung, area perkebunan dekat Batavia ini sayangnya belum berhasil karena adanya cuaca ekstrim dan bencana alam.
Di tahun 1706 barulah batang kopi hasil stek dari Malabar berhasil tumbuh di pulau Jawa. Selanjutnya Belanda mengembangkan perkebunan kopi hampir di tiap pulau di Indonesia.
Jenis-jenis kopi yang ditanam di Indonesia sekarang ini bervariasi dari jenis kopi arabika dan robusta, tergantung lokasi menanamnya, apakah di dataran tinggi atau dataran rendah.
Kopi-kopi asli Indonesia ini selain dikonsumsi sendiri oleh masyarakat Indonesia juga diekspor ke manca negara.
Jenis-jenis Kopi Asli Indonesia
Bisnis perkopian sekarang cukup hip di Indonesia. Setelah maraknya kedai kopi kekinian dan kopi franchise yang diawali franchise luar negeri seperti Starbucks, maka bermunculan franchise kopi lokal yang menggunakan biji kopi asli Indonesia.
Berikut asal-usul kopi asli Indonesia tersebut:
Kopi Sumatra
Kopi Sumatra merupakan biji kopi yang ditanam di perkebunan di pulau Sumatra. Ciri-ciri kopi Sumatra rasanya kuat namun seimbang. Berbeda dengan kopi Amerika Latin yang cenderung ringan atau kopi Afrika yang cenderung floral.
Kopi Liberika Rangsang Meranti
Kopi ini juga disebut dengan kopi gambut. Sebab bisa tumbuh subur di tanah gambut yang sebenarnya susah sekali ditanami. Tapi keunikan itulah yang justru membawa berkah bagi Desa Kedaburapat, Kecamatan Rangsang Barat, karena bisa dimanfaatkan sebagai kebun kopi liberika. Kopi jenis liberika mempunyai rasa aroma khas coklat yang lembut dan wangi nangka. Tingkat keasamannya pun rendah sehingga tidak menyebabkan mual.
Kopi Aceh Gayo
Walaupun sama-sama dari Sumatra, kopi Aceh Gayo sangat terkenal karena memiliki rasa yang kuat dan tingkat keasaman tinggi. Kopi ini termasuk jenis arabika karena ditanam di perkebunan di ketinggian 1000-1200 mdpl. Kopi Aceh Gayo sekarang ini cukup favorit di cafe-cafe yang menyediakan kopi racikan sendiri.
Kopi Papua
Kopi Papua juga termasuk jenis kopi arabika dan ditanam di ketinggian 1400-2700 mdpl, di pegunungan Papua bagian tengah. Ciri khas kopi Papua rasanya lembut dan seimbang, dan aroma yang dihasilkan bernuansa wangi coklat dan floral yang cukup harum. Kopi Papua tingkat keasamannya rendah sehingga masih cukup aman dikonsumsi bagi orang-orang yang mengurangi minum kopi.
Kopi Toraja
Kopi Toraja merupakan biji kopi yang dihasilkan dari Sulawesi dan memiliki dua varian yaitu arabika dan robusta. Menurut beberapa pakar kopi, kopi Toraja memiliki rasa cendrung pahit dengan sedikit kesan earthy, dan memiliki tingkat keasaman rendah.
Kopi ini cukup favorit di negara-negara Eropa Utara dan dianggap sebagai minuman mewah.
Kopi Kintamani
Kopi Kintamani sering juga disebut sebagai kopi Bali dan banyak ditanam di kaki gunung Batur di ketinggian 1000 mdpl. Kopi Kintamani termasuk jenis kopi arabika yang memiliki rasa cenderung fruity dan segara dengan jejak rasa buah. Kemungkinan besar terpengaruh dari tanaman yang tumbuh di sekitar kebun kopi.
Kopi Bajawa
Kopi Bajawa merupakan kopi dengan jenis arabika, memiliki wangi kayu, yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat Bajawa di Ngada, Flores.
Budidaya kopi sudah turun temurun di beberapa desa penghasil kopi di Flores dengan pola tanam, panen, penyimpanan, serta roasting secara tradisional.
Kopi Manggarai
Salah satu penghasil kopi dari Flores, NTT lainnya adalah Manggarai, yang terkenal dengan kopi Manggarai. Sejak zaman kolonial, Manggarai sudah terkenal sebagai produsen kopi dengan cita rasa unik yang kuat. Kopi ini banyak tumbuh di ketinggian 1100-1300 mdpl dan tersedia dalam dua varian yaitu arabika dan robusta.
Kopi juga menjadi komoditi dari desa-desa adat yang menjadi oleh-oleh para turis yang berkunjung ke sana.
Kopi Jawa Barat
Perkebunan kopi banyak tersebar di wilayah Jawa Barat, salah satunya adalah perkebunan Malabar di Pangalengan. Ciri-ciri kopi Jawa Barat cenderung manis dengan keasaman yang cukup tinggi. Kopi Jawa Barat cukup populer, selain untuk konsumsi dalam negeri juga diekspor ke Eropa dan Amerika.
Penutup
Selain jenis-jenis kopi asli Indonesia di atas, masih ada tentu saja jenis-jenis kopi lainnya yang dibudidayakan secara tradisional. Jenis kopi lainnya, misalnya kopi luwak, menambah wawasan perkopian bagi penggemar kopi.
Indonesia sekarang ini dengan produksi kopi sebesar 11,95 juta karung ( 1 karung = 60 kg), merupakan penghasil kopi nomor empat di dunia setelah Brasil, Vietnam, dan Kolombia.
Upaya meningkatkan kualitas kopi asli Indonesia tentunya akan menambah kemungkinan permintaan ekspor dari mancanegara selain tentu saja memenuhi pasar lokal yang juga meningkat.
Semoga bermanfaat.