You are currently viewing Perbedaan Agar-agar, Jelly, dan Gelatin, Bahan Dasar Puding

Perbedaan Agar-agar, Jelly, dan Gelatin, Bahan Dasar Puding

Agar-agar, jelly, gelatin. Siapa yang suka puding? Hampir semua kalangan, anak-anak, tua-muda, menyukai hidangan yang sering disajikan sebagai hidangan penutup ini. Rasanya manis, bisa ditambahkan berbagai aroma, teksturnya kenyal, dan disajikan dingin. Beberapa jenis puding dilengkapi dengan saus vanila, coklat, ekstrak buah, atau es krim. Nah, bahan untuk membuat puding tersebut terbuat dari apa saja?

Apa bedanya agar-agar, jelly, dan gelatin?

Bahan Dasar Puding

Bahan dasar puding ada beberapa pilihan yang hasil akhirnya berbeda-beda, walaupun sama-sama kenyal. Mari kita simak bersama, apa saja bahan dasarnya.

Agar-agar

Agar-agar, sering juga disebut ager-ager, mungkin sudah lama kita kenal sejak kecil.
Agar-agar adalah sejenis zat pengental yang berasal dari rumput laut, alga merah, terutama spesies Gracilaria.

Walaupun bernama rumput laut merah namun tidak semua rumput laut jenis ini berwarna merah; ada yang merah kecokelatan, merah, marun, dan bahkan hijau. Agar-agar memiliki tekstur gel yang garing dan mudah patah.

Ini digunakan dalam berbagai masakan sebagai pengental atau bahan pembuatan hidangan, terutama di berbagai masakan Asia, seperti Jepang, China, dan Indonesia.

Agar-agar umumnya digunakan sebagai alternatif pengganti agar-agar hewan atau gelatin dalam makanan, sehingga cocok untuk orang-orang yang tidak mengonsumsi produk hewan atau memiliki pembatasan diet tertentu.

Agar-agar memiliki kemampuan untuk membeku pada suhu yang relatif rendah, sekitar 35-40 derajat Celsius, dan membeku dengan cepat ketika didinginkan. Hal ini membuatnya menjadi bahan yang baik untuk membuat agar-agar, puding, jeli, sup, saus, dan hidangan penutup lainnya. Selain itu, agar-agar juga digunakan dalam produksi makanan, farmasi, dan kosmetik sebagai pengental alami.

Agar-agar tersedia dalam bentuk bubuk yang praktis, yang diberi warna tambahan. Untuk mengonsumsinya harus dimasak dengan air, susu, atau santan, hingga mendidih. Biasanya ditambahkan gula, perasa, telur kocok, atau buah-buahan.

Merek agar-agar bubuk yang ada di pasaran, Swallow, Swallow Sun, Agarasa, dan lain-lain.

agar-agar batangan
agar-agar batangan

Ada juga agar-agar kering dalam bentuk batangan, yang untuk mengonsumsinya harus direndam terlebih dahulu hingga lunak, kemudian dimasak dengan air, susu, atau santan, hingga mendidih.
Bila diinginkan tekstur yang lebih kering, bisa dikurangi komposisi cairannya sesuai selera.

Jelly

Bila agar-agar terbuat dari rumput laut, maka jelly terbuat dari umbi konyaku, Amorphophallus konjac. Di masyarakat kita, umbi konyaku sering juga disebut umbi porang atau iles-iles (Amorphophallus onchophyllus), yang diolah dengan cara dikeringkan. Selanjutnya diolah menjadi berbagai jenis makanan pengganti karbohidrat, jelly atau shirrataki.

Jelly memiliki tekstur kenyal dan dijual dipasaran dalam bentuk bubuk atau siap saji yang sudah diberi gula dan perasa buah-buahan.

Dibandingkan dengan agar-agar, jelly teksturnya lebih kenyal dan sulit diiris seperti halnya agar-agar. Tetapi cara memasaknya sama. Untuk membuat puding tinggal ditambahkan air, susu, atau santan, diberi gula, perasa atau dicampur buah-buahan.

Merek jelly powder yang ada di pasaran, misalnya NutriJell, Mr.Jelly, Sakura Jelly Powder, dan lain-lain.

Gelatin

Gelatin (kadang-kadang dieja “gelatine”) adalah bahan pengental yang diperoleh dari jaringan kolagen hewan, terutama tulang dan kulit sapi serta babi. Ini adalah zat alami yang digunakan dalam berbagai aplikasi makanan dan non-pangan.

Gelatin sering digunakan sebagai pengental dalam pembuatan jeli, puding, selai, marshmallow, permen, yogurt, dan produk makanan lainnya. Selain itu, gelatin juga digunakan dalam berbagai produk farmasi, kosmetik, dan industri lainnya.

Gelatine memang kurang populer di Indonesia, yang sebagian besar masyarakatnya Muslim. Perlu kehati-hatian dalam memilih produk berbahan dasar gelatine ini. Untuk amannya, cari penjelasan gelatine bovine, artinya gelatine terbuat dari tulang dan kulit sapi.

Proses pembuatan gelatin melibatkan ekstraksi kolagen dari bahan mentah seperti tulang atau kulit hewan melalui hidrolisis asam atau enzim. Setelah ekstraksi, kolagen ini diolah lebih lanjut dengan pembersihan, penghilangan bau dan rasa, serta pemurnian untuk menghasilkan bubuk atau lembaran gelatin yang siap digunakan.

Gelatin bekerja sebagai pengental dengan membentuk jaringan tiga dimensi dalam makanan, yang memberikan tekstur yang lembut dan kenyal. Ini juga membeku pada suhu yang relatif rendah, menjadikannya cocok untuk digunakan dalam jeli dan hidangan penutup dingin.

Bahan Dasar Puding Lainnya

puding puyo
puding puyo, sumber: bayuamalia

Adakah bahan dasar puding selain ketiga komponen di atas? Ada.

Kita bisa menggunakan tepung maizena sebagai bahan pengental masakan, untuk membuat puding juga. Untuk menghasilkan tekstur padat, kurangi komposisi airnya.

Sekarang ini ada berbagai olahan puding yang mencampurkan berbagai bahan dasar puding sehingga menghasilkan tekstur yang berbeda. Misalnya campuran 50% agar-agar dan 50% jelly.

Puding puyo yang populer itu, merupakan campuran dari 1 bungkus nutrijell diberi 3-4 sendok makan tepung maizena untuk 2 liter susu, gula, pewarna serta perasa sesuai selera. Hasilnya menghasilkan hidangan penutup berupa puding lembut (silky pudding) yang bisa disendok.

Penutup

Puding merupakan hidangan penutup (dessert) favorit seluruh keluarga. Membuatnya mudah, bahkan bagi pemula atau anak SD pun bisa membuatnya anti gagal.
Kecenderungan kita yang menginginkan variasi menu lah yang menciptakan berbagai kreasi puding dengan aneka bahan tambahan untuk menambah rasa, aroma, dan tekstur.

Di pasaran kita bisa mendapatkan camilan agar-agar kering atau permen jelly yang enyoy, dalam kemasan kecil siap lep. Atau menciptakan sendiri menu puding favorit keluarga. Bahan dasar tepung agar-agar, jelly, dan gelatin pun mudah didapat dengan harga terjangkau.

Semoga bermanfaat.

admin

cumabelajar.com adalah hal-hal tentang gaya hidup, fashion, kuliner, tips sederhana, hal-hal baru yang mudah dipelajari.

Tinggalkan Balasan