Akhir-akhir ini banyak diberitakan tentang pentingnya memperbaiki skin barrier rusak. Suatu istilah baru di dunia perawatan kecantikan. Kita selama ini mungkin hanya mengenal kondisi kulit wajah normal, kering atau berminyak. Lalu kondisi kulit yang terdiri dari beberapa lapisan, ada lapisan kulit luar yang harus kita lindungi dari efek radiasi, sinar matahari, pencemaran, dan lain-lain. Selain itu semakin bertambahnya usia juga memengaruhi kondisi elastisitas kulit wajah yang perlu perawatan untuk mencegah aging atau penuaan dini.
Nah, ingin tahu lebih jauh mencegah skin barrier rusak? Ikuti tips berikut ini:
Apa Itu Skin Barrier?
Skin barrier adalah lapisan terluar kulit atau disebut juga stratum korneum yang berguna sebagai pelindung atau mantel kulit alami. Ibaratnya bangunan, fungsi skin barrier seperti batu bata dan mortar untuk melindungi isi rumah, seperti tameng yang melindungi dari panas dan hujan.
Nah, kalau lapisan kulit kita, terutama kulit wajah terdiri dari ceramide, kolesterol, asam lemak, dan protein bernama filaggrin. Protein inilah yang mengandung pelembap alami kulit yang menjaga kulit kita tetap kenyal dan sehat.
Selain menjaga kelembapan kulit, skin barrier juga penting untuk melindungi kulit dari efek buruk polusi udara, paparan sinar ultraviolet, iritasi, peradangan, infeksi, dan kemungkinan alergi terhadap zat kimia yang merusak kulit. Walaupun demikian ada beberapa faktor yang bisa merusak pelindung kulit alami ini, misalnya cuaca, gaya hidup tidak sehat, kurang tidur, stres, atau skincare yang kurang tepat. Beberapa penyakit yaitu autoimun atau diabetes juga bisa berpengaruh pada kesehatan kulit.
Beberapa Ciri Skin Barrier Rusak
Skin barrier yang rusak dapat terlihat tandanya pada permukaan kulit wajah sebagai berikut:
1-Kulit kemerahan

Ciri skin barrier rusak yang paling sering terlihat adalah dengan munculnya kulit kemerahan. Biasanya penggunaan skincare yang mengiritasi seperti acids, retinol, vitamin C, dan butiran scrub dapat menyebabkan kulit tampak kemerahan sebab pengangkatan sel kulit mati. Hati-hati jika kamu memiliki riwayat eksim, psoriasis, atau rosacea karena kulit kemerahan bisa jadi tanda skin barrier rusak yang perlu kamu waspadai!
Bagi teman-teman yang memiliki kulit sensitif hati-hati memilih produk perawatan kulit yang mengantung asam dan eksfolioasi (efek mengelupaskan kulit). Hentikan pemakaian bila terjadi kemerahan.
2-Kulit gatal
Setelah kemerahan, biasanya kulit mulai terasa gatal dan perih. Bahkan karena terasa gatal malah ada keinginan untuk menggaruk, yang tentu saja menambah parah kerusakan skin barrier tersebut.
Rasa gatal tersebut bisa jadi disebabkan oleh kondisi skin barrier yang menipis karena iritasi dan masuknya bakteri ke dalam permukaan kulit.
3-Iritasi kulit parah
Selanjutnya adalah kulit yang teriritasi adalah ciri-ciri skin barrier rusak. Lapisan teratas sebagai pelindung yang rusak akan menyebabkan lapisan dermis terekspos dan mudah mengalami iritasi karena gesekan maupun bahan-bahan kimiawi dari skincare dan makeup. Jika sudah seperti ini, kamu harus segera berkonsultasi dengan dokter kulit atau mengganti skincaremu dengan skincare untuk kulit sensitif.
4-Kulit kering dan dehidrasi
Kulit kering, kusam, bersisik juga bisa menjadi ciri-ciri skin barrier tidak dalam kondisi baik karena menurunkan kadar kelembapan alami pada kulit sehingga kulit tidak mampu melakukan regenerasi sel kulit seperti biasanya.
5-Hiperpigmentasi
Ciri-ciri skin barrier rusak berikutnya adalah terjadi hiperpigmentasi atau adanya flek-flek kecoklatan karena paparan matahari yang berlebihan. Walaupun demikian, hiperpigmentasi bisa juga karena genetik dan faktor usia.
6-Mudah infeksi
Selain gatal dan iritasi, pernahkah kamu mendapati kulitmu terkena iritasi bakteri, virus, parasit, atau jamur hingga bengkak dan terlihat mengganggu? Ini juga salah satu ciri ciri skin barrier rusak yang cenderung lebih parah. Pada kasus berat, skin barrier yang rusak bisa menyebabkan masalah berat pada kulit juga seperti infeksi kulit. Biasanya kasus dengan skin barrier rusak sebaiknya ditangani oleh dokter secara serius karena bisa menyebabkan luka permanen!
7-Luka lama sembuh
Teman-teman yang sekarang ini sedang galau karena jerawat yang tidak kunjung berkurang, besar kemungkinan karena skin barrier yang rusak. Karena skin barrier rusak juga menyebabkan luka yang lama sembuhnya.
Nah, tidak mau kan ya bila skin barrier wajah kita memiliki tujuh tanda-tanda di atas. Untuk itu harus segera dilakukan langkah untuk memperbaiki skin barrier tersebut.
Tips Memperbaiki Skin Barrier
Lapisan pelindung kulit yang rusak ternyata bisa diperbaiki. Skin barrier memiliki dua peran: melindungi kulit dari polusi, bahan kimia berbahaya, dan radiasi ultraviolet. Selain itu skin barrier juga membantu menjaga kelembapan alami kulit dengan mencegah transepidermal water loss. Itulah mengapa kita harus waspada dengan beragam tanda skin barrier rusak, agar kulit tetap terjaga kesehatannya. Skin barrier yang sehat juga menjadi kunci kulit yang lembap, glowing, dan teksturnya rata.
Berikut langkah untuk memperbaiki skin barrier:
1-Hentikan eksfoliasi
Anda bisa melewati tahapan eksfoliasi pada rangkaian skincare mingguan. Hal ini berguna agar proses pemulihan kulit lebih cepat.
Normalnya, pemulihan skin barrier berlangsung selama 6 minggu.
2-Gunakan tabir surya
Pastikan Anda menggunakan tabir surya dengan SPF minimal 30, sekarang ini bahkan rata-rata sunscreen SPF 50 PA ++++
Gunakan sebanyak 2 jari untuk wajah dan leher. Tabir surya terbukti mampu melindungi paparan sinar UV saat siang hari dan mengurangi risiko kerusakan skin barrier serta penuaan kulit.
3-Oleskan produk yang menenangkan
Beberapa produk skincare yang bisa menenangkan biasanya bersifat anti-inflamasi atau mengurangi peradangan kulit.
Pilihlah bahan-bahan antiradang bagi kulit berikut ini:
- Niacinamide
- Daun pegagan atau Centella asiatica
- Chamomile
- Lidah buaya (aloe vera)
4-Cuci muka dengan sabun lembut
Pemilihan sabun cuci muka yang tepat tentu berperan penting terhadap pemulihan skin barrier yang rusak. Sabun terlalu keras atau banyak busanya bisa merusaknya sekaligus memperlama proses perbaikan kulit. Umumnya, sabun menggunakan surfaktan atau bahan yang bisa mengangkat kotoran dan minyak berlebih.
Untuk itu, pilihlah sabun dengan surfaktan lembut, seperti:
- cocamidopropyl betaine
- sodium laureth sulfate
- alkyl glucoside
- laureth-2 sulfate
Hindari sabun dengan bahan sodium lauryl sulfate dan sulfate disodium laureth sulfosuccinate. Kedua bahan merupakan surfaktan keras yang bisa mengganggu skin barrier kamu.
5-Gunakan bahan skincare yang memperkuat skin barrier
Perlu diketahui, bahan-bahan yang bisa memperkuat lapisan pelindung kulit biasanya menyerupai minyak alami kulit.
Inilah beberapa bahan pada produk skincare yang mirip dengan minyak kulit:
- ceramide
- kolesterol
- squalene
- asam lemak, seperti linoleic acid, oleic acid, dan lauric acid
- niacinamide juga membantu memperkuat skin barrier. Bahan ini memang tidak menyerupai sebum, tetapi bisa meningkatkan kadar ceramide alami.
Ada pula bahan-bahan yang juga membantu mengembalikan kadar air yang hilang akibat kerusakan skin barrier, seperti:
- asam hialuronat (hyaluronic acid)
- panthenol atau turunan vitamin B5
- glycerine
- propylene glycol
- butylene glycol
Penutup
Ada banyak cara memperbaiki skin barrier rusak yang bisa kita lakukan. Seperti menjalankan gaya hidup sehat sampai menggunakan produk skincare yang tepat. Tidur yang cukup dan mengurangi stres juga mempercepat proses regenarasi sel-sel kulit kita. Jangan lupa rajin berolahraga dan berjemur di bawah sinar matahari pagi. Paparan sinar matahari pagi kaya akan vitamin D dan merangsang hormon serotonin, yang membuat tidur lebih nyenyak di malam hari.
Semoga bermanfaat.
Photo by Tembela Bohle